Jumat, 15 Maret 2019


25 TAHUN MENJADI GURU
2019, tahun ke-25 menjadi seorang guru. 24 tahun mengarungi kehidupan sebagai guru banyak pengalaman yang diperoleh baik dari dalam maupun luar instansi mengajar. Pengalaman dari dalam diantaranya interaksi dengan siswa, interaksi dengan teman, interaksi dengan tenaga kependidikan, interaksi dengan kepala sekolah, interaksi dengan lingkungan serta orang tua/wali. Pengalaman dari luar instansi mengajar diantaranya interaksi dengan dengan dinas pendidikan kabupaten, provinsi, LPMP dan PPPPTK Matematika. Pengalaman tersebut membantu dalam meningkatkan keprofesionalan sebagai guru.
Interaksi dengan siswa dengan berbagai macam suku, agama, sosial budaya menjadikan semakin paham bahwa tiap siswa merupakan individu yang unik, sehingga perlu pendekatan individu untuk membimbingnya. Pendekatan klasikal penuh tidak bisa diterapkan dalam pembelajaran, karenanya pembelajaran klasikal tidak relevan digunakan dalam pembelajaran. Interaksi ini juga menjadikan semakin paham bahwa perlu kesabaran dalam mendidik dan mengajar siswa.
Interaksi dengan guru, tenaga kependidikan dan kepala sekolah memberikan pengalaman tentang etika berkomunikasi. Komunikasi ini memberikan efek bertambahnya pengetahuan, baik pengetahuan dalam pembelajaran, agama, sosial dan lainnya. Interaksi ini memberikan pemahaman arti penting dari kekeluargaan, kebersamaan dan bekerja sama. Pelajaran yang utama dalam interaksi ini bahwa pekerjaan tidak dapat dikerjakan secara individu tetapi dikerjakan secara tim.
Interaksi dengan lingkungan dan orang tua memberikan pengalaman bahwa perlu komunikasi secara instens dengan masyarakat sekitar dan orang tua dalam mendidik siswa. Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh guru semata tetapi perlu peran serta masyarakat terutama keterlibatan orang tua sangat menentukan. Apapun yang dikerjakan guru akan sia-sia jika tidak didukung orang tua dan masyarakat sekitar. Interaksi guru dengan siswa dalam sehari ± 6 sampai dengan 7 jam di sekolah selebihnya siswa berada dalam didikan masyarakat dan orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta masyarakat dan orang tua sangat dominan dalam pendidikan.
Interaksi dengan luar sekolah, memberikan pengalaman bahwa komunikasi dan koordinasi sangat diperlukan dalam peningkatan karir dan pengetahuan. Peningkatan ini diperoleh melalui diantaranya kegiatan sosialisasi, diklat, workshop, seminar dan sebagainya. Kegaitan tersebut selama 24 tahun menjadi guru dilaksanakan dalam negeri, sehingga sering kegiatan-kegiatan tersebut hanya bersifat penyegaran, karena banyak hal yang sudah diperoleh tetapi diulang kembali pada kegiatan yang lain. Hal ini kurang memberi tantangan dan pengalaman yang baru.
Memasuki awal tahun ke-25 menjadi guru, PPPPTK Matematika memberi kesempatan sekaligus tantangan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Tantangan tersebut berupa mengikuti seleksi pelatihan guru ke luar negeri. Seleksi diawali dengan membuat essay 1 atau 2 lembar kertas dalam Bahasa Inggris, dengan segala keterbatasan dapat dibuat essay hanya 1 lembar halaman. Tahap berikutnya dilakukan interview dalam Bahasa Inggris secara vicall. Hasil seleksi memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti short course STEM di Penang Malaysia. Ini merupakan pengalaman baru sekaligus tantangan untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik.
Pengalaman baru yang pertama adalah pengurusan paspor. Paspor merupakan hal baru, selama ini pernah tahu apa itu paspor, bagaimana itu paspor, dan bagaimana pengurusan paspor. Melalui googlingsedikit tahu tentang paspor. Berbekal pengetahuan dari googling, pengurusan paspor dimulai dengan mendatangi kantor imigrasi. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya perekaman paspor selesai dan harus menunggu beberapa hari untuk pengambilan paspor.
Pengalaman baru kedua dan sekaligus tantangan adalah pembiasaan berbahasa inggris. Selama ini, setelah lulus kuliah dan bekerja praktis Bahasa Inggris menjadi menjadi masa lalu. Kegiatan ini memaksa untuk membuka dan belajar kembali Bahasa Inggris. Kamus mulai dibaca, bacaan Bahasa Inggris mulai dipahami bahkan vidio berbahasa inggris mulai disimak. Meski demikian kemampuan Bahasa Inggris masih belum optimal bahkan masih lemah. Hal ini memberi pelajaran bahwa belajar harus senatiasa dilakukan tidak hanya ketika diperlukan saja.
Diskusi tema 21 Century Learning Skill & Math T & L bersama Ms Teh Kim Hong
Pengalaman baru yang ketiga dan sekaligus tanntangan adalah mengikuti kegiatan dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Dua hari kegiatan yang sudah dilalui terasa berat sekali. Ada dua hal yang memberatkan yaitu pertama memahami bahasa dan kedua memahami konten materi diklat. Kening berkerut ketika mendengarkan penjelasan materi dan sering nervous ketika ditanya pada saat kegiatan. Meski demikian tetap berusaha mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya, karena kalau tidak dipaksa maka tidak akan pernah mengembangkan diri.
Current Practices & Issues of Math T & L oleh Mr. Gan Tech Hock
Konten diklat sendiri merupakan suatu tantangan, karena selama ini belum pernah menerapkan STEM dalam pembelajaran. STEM baru sedikit dipahami, mulai dari kepanjangan dan definisi serta sedikit contoh STEM terutama dari IPA. Hal ini menunjukkan bahwa perlu contoh penerapan STEM dalam matematika. Penerapan STEM dalam matematika ini diharapkan dapat diperoleh melalui kegiatan short course kali ini.


Penang, 12 Maret 2019
Muhammad Suhadak