25
TAHUN MENJADI GURU
2019, tahun ke-25
menjadi seorang guru. 24 tahun mengarungi kehidupan sebagai guru banyak
pengalaman yang diperoleh baik dari dalam maupun luar instansi mengajar.
Pengalaman dari dalam diantaranya interaksi dengan siswa, interaksi dengan
teman, interaksi dengan tenaga kependidikan, interaksi dengan kepala sekolah,
interaksi dengan lingkungan serta orang tua/wali. Pengalaman dari luar instansi
mengajar diantaranya interaksi dengan dengan dinas pendidikan kabupaten,
provinsi, LPMP dan PPPPTK Matematika. Pengalaman tersebut membantu dalam
meningkatkan keprofesionalan sebagai guru.
Interaksi dengan siswa
dengan berbagai macam suku, agama, sosial budaya menjadikan semakin paham bahwa
tiap siswa merupakan individu yang unik, sehingga perlu pendekatan individu
untuk membimbingnya. Pendekatan klasikal penuh tidak bisa diterapkan dalam
pembelajaran, karenanya pembelajaran klasikal tidak relevan digunakan dalam
pembelajaran. Interaksi ini juga menjadikan semakin paham bahwa perlu kesabaran
dalam mendidik dan mengajar siswa.
Interaksi dengan guru,
tenaga kependidikan dan kepala sekolah memberikan pengalaman tentang etika
berkomunikasi. Komunikasi ini memberikan efek bertambahnya pengetahuan, baik
pengetahuan dalam pembelajaran, agama, sosial dan lainnya. Interaksi ini
memberikan pemahaman arti penting dari kekeluargaan, kebersamaan dan bekerja
sama. Pelajaran yang utama dalam interaksi ini bahwa pekerjaan tidak dapat
dikerjakan secara individu tetapi dikerjakan secara tim.
Interaksi dengan
lingkungan dan orang tua memberikan pengalaman bahwa perlu komunikasi secara
instens dengan masyarakat sekitar dan orang tua dalam mendidik siswa.
Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh guru semata tetapi perlu
peran serta masyarakat terutama keterlibatan orang tua sangat menentukan.
Apapun yang dikerjakan guru akan sia-sia jika tidak didukung orang tua dan
masyarakat sekitar. Interaksi guru dengan siswa dalam sehari ± 6 sampai dengan
7 jam di sekolah selebihnya siswa berada dalam didikan masyarakat dan orang
tua. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta masyarakat dan orang tua sangat
dominan dalam pendidikan.
Interaksi dengan luar
sekolah, memberikan pengalaman bahwa komunikasi dan koordinasi sangat
diperlukan dalam peningkatan karir dan pengetahuan. Peningkatan ini diperoleh
melalui diantaranya kegiatan sosialisasi, diklat, workshop, seminar dan
sebagainya. Kegaitan tersebut selama 24 tahun menjadi guru dilaksanakan dalam
negeri, sehingga sering kegiatan-kegiatan tersebut hanya bersifat penyegaran,
karena banyak hal yang sudah diperoleh tetapi diulang kembali pada kegiatan
yang lain. Hal ini kurang memberi tantangan dan pengalaman yang baru.
Memasuki awal tahun
ke-25 menjadi guru, PPPPTK Matematika memberi kesempatan sekaligus tantangan
yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Tantangan tersebut berupa mengikuti
seleksi pelatihan guru ke luar negeri. Seleksi diawali dengan membuat essay 1
atau 2 lembar kertas dalam Bahasa Inggris, dengan segala keterbatasan dapat
dibuat essay hanya 1 lembar halaman. Tahap berikutnya dilakukan interview dalam
Bahasa Inggris secara vicall. Hasil seleksi memberi kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti short course STEM di Penang Malaysia. Ini merupakan pengalaman
baru sekaligus tantangan untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik.
Pengalaman baru yang
pertama adalah pengurusan paspor. Paspor merupakan hal baru, selama ini pernah
tahu apa itu paspor, bagaimana itu paspor, dan bagaimana pengurusan paspor.
Melalui googlingsedikit tahu tentang paspor. Berbekal pengetahuan dari
googling, pengurusan paspor dimulai dengan mendatangi kantor imigrasi. Setelah
menunggu beberapa jam akhirnya perekaman paspor selesai dan harus menunggu
beberapa hari untuk pengambilan paspor.
Pengalaman baru kedua
dan sekaligus tantangan adalah pembiasaan berbahasa inggris. Selama ini,
setelah lulus kuliah dan bekerja praktis Bahasa Inggris menjadi menjadi masa
lalu. Kegiatan ini memaksa untuk membuka dan belajar kembali Bahasa Inggris.
Kamus mulai dibaca, bacaan Bahasa Inggris mulai dipahami bahkan vidio berbahasa
inggris mulai disimak. Meski demikian kemampuan Bahasa Inggris masih belum
optimal bahkan masih lemah. Hal ini memberi pelajaran bahwa belajar harus
senatiasa dilakukan tidak hanya ketika diperlukan saja.
Diskusi
tema 21 Century Learning Skill & Math T & L bersama Ms Teh Kim Hong
Pengalaman baru yang
ketiga dan sekaligus tanntangan adalah mengikuti kegiatan dengan bahasa
pengantar Bahasa Inggris. Dua hari kegiatan yang sudah dilalui terasa berat
sekali. Ada dua hal yang memberatkan yaitu pertama memahami bahasa dan kedua
memahami konten materi diklat. Kening berkerut ketika mendengarkan penjelasan
materi dan sering nervous ketika ditanya pada saat kegiatan. Meski demikian
tetap berusaha mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya, karena kalau tidak
dipaksa maka tidak akan pernah mengembangkan diri.
Current
Practices & Issues of Math T & L oleh Mr. Gan Tech Hock
Konten diklat sendiri
merupakan suatu tantangan, karena selama ini belum pernah menerapkan STEM dalam
pembelajaran. STEM baru sedikit dipahami, mulai dari kepanjangan dan definisi
serta sedikit contoh STEM terutama dari IPA. Hal ini menunjukkan bahwa perlu
contoh penerapan STEM dalam matematika. Penerapan STEM dalam matematika ini
diharapkan dapat diperoleh melalui kegiatan short course kali ini.
Penang,
12 Maret 2019
Muhammad
Suhadak